Meskipun terkadang sakit nyeri kepala bukan gejala utama penyakit GERD, namun jika keduanya terjadi secara bersamaan dan tidak ditangani, dapat memicu berbagai komplikasi serius, seperti:
1. Sakit Kepala Kronis (Berkepanjangan)
Kondisi GERD yang tidak terkontrol sering menyebabkan sakit nyeri kepala yang muncul terus-menerus. Ini terjadi karena stres berkepanjangan, gangguan tidur, dan ketegangan otot di area kepala dan leher.
2. Gangguan Tidur Berat (Insomnia)
GERD yang aktif di malam hari menyebabkan sensasi terbakar (heartburn), batuk, atau rasa tidak nyaman, yang mengganggu tidur. Kurang tidur jangka panjang akan memperparah sakit nyeri kepala, membuat tubuh sulit pulih secara optimal.
3. Penurunan Konsentrasi dan Produktivitas
Sakit nyeri kepala yang terus-menerus ditambah gejala GERD (seperti perut begah, mual, dada panas) membuat penderita sulit fokus, cepat lelah, dan mengganggu aktivitas harian serta performa kerja.
4. Stres dan Gangguan Psikologis
Sakit nyeri kepala yang berkaitan dengan GERD sering diperburuk oleh kecemasan, stres, atau gangguan psikosomatis. Ini menciptakan siklus yang saling memperparah antara mental dan fisik.
5. Risiko Dehidrasi dan Nutrisi Terganggu
Karena mual dan nafsu makan yang turun akibat penyakit GERD, penderita bisa kurang makan atau minum, sehingga rentan mengalami dehidrasi dan kekurangan gizi. Hal ini bisa memicu sakit nyeri kepala lebih parah, terutama tipe tension atau migrain.